Sunday, 3 February 2013

Jodoh

Salah satu misteri yang tidak bisa kita kira-kira dalam hidup kita itu adalah jodoh. Simpel memang cuma terdiri dari lima huruf. Tapi orang bisa puyeng kalau mikirin satu hal ini. Contohnya saja aku, kadang suka sampai nangis berdera-derai air mata cuma mempertanyakan "Tuhan, siapakah jodohku? Kok belum datang-datang ya Allah?". Agak berlebihan memang, tapi urusan jodoh itu memang membuat hampir semua umat manusia merasakan sebuah keadaan yang disebut "GALAU"
Jodoh adalah sebuah misteri besar yang datangnya tidak disangka-sangka, pelakunya juga tidak bisa kita reka-reka seperti semau kita. Pastinya ketika jodoh datang sekeras apapun kita nolak tetep saja dia nempel. Hehehehehe.... Pastinya jodoh yang Allah siapkan untuk kita telah dirancang sedemikian rupa untuk menjadi yang terbaik buat kita. 
Kemarin malam, jujur saya sempat shock mendengar sebuah kabar berita. Seorang teman akan menikah. Bukan karena merasa dilangkahi, tapi kaget saja ketika tahu siapa calon yang akan menikahinya. Jangan salah sangka dulu ya? Lelaki yang akan menikahi teman saya itu bukanlah lelaki idaman saya. Jadi saya sebenarnya rela-rela saja sih mereka menikah.
Lelaki berinova hitam yang akan menikahi teman saya itu, dulunya pernah curhat pada saya. Katakanlah namanya Awan. Si Awan ini pada awal tahun 2012 pernah mengatakan pada saya bahwa dia menyukai teman saya yang lain, katakan saja namanya Bunga (kaya gak ada nama lain aja ya?). Si Bunga ini juga teman saya. Dia adalah gadis sunda nan cantik yang memang banyak jadi rebutan para lelaki penghuni mushola Fisipol-UGM. 
"Aku suka dia fit, meski aku tahu banyak saingan yang lebih baik dariku." begitulah smsnya malam itu kepada saya.
"Kenapa gak dicoba saja melamarnya? Bunga gak akan mau diajak pacaran. Mas sudah mapan, punya usaha, kuliah dah hampir selesai. Kurang apa lagi ?" jawabku.
"Kalau ditolak gimana? Aku merasa belum pantas untuknya" begitulah alasannya.
"Oke, kalau begitu ... Buatlah engkau pantas untuknya mas. Belum terlambat kok untuk berubah" aku memberi motivasi.
Waktu terus berlalu, saya sibuk kerja dan berpetualang ke sana-kemari. Sampai suatu ketika, di akhir bulan januari 2013. Seorang teman mengabarkan kalau si Awan akan menikah dengan seorang teman saya. Bukan si Bungan, tapi teman saya yang lain. Sebut saja namanya Ungu. Oke, berita pernikahan mereka yang akan dilangsungkan bulan februari tahun ini ibarat badai yang "cetar membahana" kalau kata tante Syahrini. Yah, banyak yang tidak percaya kok bisa si Awan menjatuhkan pilihannya pada si Ungu. 
Selama ini si Ungu kerap menjadi bahan pembicaraan teman-teman karena keanehannya. Misalnya, di jejarin sosial dia sok akrab sama cowok-cowok. Tapi kalau sudah di dunia nyata diam, merunduk malu. Belum lagi keanehan yang lain seperti selalu melancarkan "black mailing" yang membuat orang menjadi iba dan kasihan padanya, lalu orang lain justru memusuhi kita karena kita suka ngingetin dia semisal dia bikin masalah sama kita. Pokoknya bagi kami seangkatan di komunikasi 2008, dia punya kelainan jiwa dan butuh untuk dididik secara khusus.
Sekali lagi itulah jodoh, tak ada yang tahu tak ada yang kuasa mengaturnya kecuali sang Maha Kuasa. Mungkin bagi kita setemenan si Awan lebih pantas sama Bunga karena sama-sama baik, apalagi Awan adalah berasal dari keluarga yang tajir. Tapi bagi Allah, si Awan lebih pantas sama si Ungu. Barangkali sikap Ungu yang agak aneh itu bisa jadi normal berkat sentuhan kasih sayang si Awan. 
Intinya, satu hal yang wajib kita catat dalam hidup kita adalah "Jadikanlah dirimu pantas untuk dipilih, karena jodoh tidak akan pernah salah untuk memilih. Jika ingin jodoh yang baik, maka perbaiki dulu diri kita"

2 comments: